Selasa, 14 Mei 2013

Makalah Penyakit Hepatitis B


Definisi penyakit :
Hepatitis virus merupakan penyakit sistemik yang terutama mengenai hati. kebanyakan hepatitis virus akut pada anak atau orang dewasa disebabkan oleh salah satu dari agen berikut: virus hepatitis A (HAV), agen penyebab hepatitis virus tipe A (hepatitis infeksius); virus hepatitis B (HBV), penyebab hepatitis virus B (hepatitis serum); virus hepatitis C (HCV), agen hepatitis C (penyebab sering hepatitis pascatransfusi); atau virus hepatitis E (HEV), agen hepatitis yang ditularkan secara enterik. Virus lain yang menjadi penyebab hepatitis yang tidak dapat dimasukan kedalam gol.agen yang telah diketahui dan penyakit yang terkait dinyatakan sebagai hepatitis non-A-E. Virus lain yang diketahui sifatnya yang dapat menyebabkan hepatitis sporadik, seperti virus demam kuning, sitomegalovirus,virus epstein-barr,virus herpes simpleks, virus rubela dan enterovirus.
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (HBV), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi. HBV penyebab hepatitis serum, HBV ditetapkan sebagai infeksi kronis terutama pada mereka yg terinfeksi sewaktu bayi. Ini merupakan faktor utama dalam perkembangan terakhir.
                                                                          





Deskripsi mikroorganisme :
Virus DNA, sera ganda parsial (partialli dauble straded), panjang genom sekitar 3200 pasangan basa. Mempunyai efelop/selubung. Didalam darah penderita Hepatitis B akut ditemui 3 bentuk partikel  virus, yaitu :
1.      Serferikal pleomorfik, diameter 17-25 nm, terdiri dari komponen selubung saja.
2.      Tubular/filament, diameter 22-200nm, juga komponen selubung.
3.      Partikel virion lengkap/partikel dane, terdiri dari genom HBV dan selubung, diameter 42 nm.






Gejala penyakit ditandai dengan adanya :
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
Tanda gejala hepatitis B biasanya muncul setelah dua sampai tiga bulan setelah anda terinfeksi dan gejalanya dapat berfariasi dari yang ringan sampai prarah. Tanda dan gejala hepatitis B antara lain :
ü  Nyeri pada area perut
ü  Urin yang berwarna gelap
ü  Nyeri sendi
ü  Hilang nafsu makan
ü  Mual dan muntah
ü  Lemah dan kelelahan
ü  Kulit dan area putih pada mata menjadi kuning









Faktor dan Penyebab Resiko
Penyebab :
1.      Infeksi hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang menular secara langsung melalui darah, air mani atau cairan tubuh lain. Ketika virus hepatitis b masuk kedalam hati , virus ini akan menyarang sel hati dan melipat gandakan dirinya . hal ini akan menyababkan pembekakan pada hati dan memicu tanda dan gejala infeksi hepatitis b
2.      Virus hepatitis b menular dengan cara
a.       Hubungan seksual
b.      Berbagi jarum suntik
c.       Kontak langsung dengan darah
d.      Menurun dari ibu kepada anak
Faktor Resiko :
a.       Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda beda tanpa menggunakan alat pengaman
b.      Melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis B tanpa menggunakan alat pengaman
c.       Memiliki penyakit seksual menular seperti gonorhea atau
chamydia
d.  Berbagi jarum suntik
e.  Satu rumah dengan  orang yang terinfeksi hepatitis B menjalani
     hemodialysis ( cuci darah )


Cara penularannya :
Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
Penularan Hepatitis B (HBV) :
·         Masa inkubasi 50-180 hari (rata-rata 60-90)
·         Distribusi umur utama 15-29 tahun
·         Insidensi musiman sepanjang tahun
·         Jalan infeksi terutama parenteral
·         Keberadaan virus ada didarah berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
·         Feses tidak ada
·         Urine tidak ada
·         Ludah,semen sering kali ada
·         Gambaran klinis dan laboratoris onset tersamar
·         Demam < 38ᵒC (100,4ᵒ F) kurang umum







Pemeriksaan :
1.      Menemukan virus dalam darah dengan mikroskop elektron
2.      Menemukan pertanda serologi infeksi (HBV)
3.      Menemukan (HBV) dna dengan hibridisasi atau PCR (polymerase chain reaction)
4.      Menemukan pertanda infeksi (HBV) pada jaringan biopsi hati

Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
  1. HBsAg (hepatitis B surface antigen): adalah satu dari penanda yang muncul dalam serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2 -8 minggu sebelum munculnya kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut.
    Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
    -indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
    -mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
    -tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
    -skrining kehamilan
  2. Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya “reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.
  3. Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc IgG.
    Anti HBc IgM: - muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan.
    -berperan pada core window(fase jendela) yaitu saat dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti-HBs belum muncul
    Anti HBc IgG: -muncul sebelum anti HBcIgM hilang
    -terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
    -tidak mempunyai efek protektif
    Interpretasi hasil positif anti-HBc tergantung hasil pemeriksaan HBsAg dan Anti-HBs.
Parameter yang diperiksa untuk Hepatitis B :
  1. SGPT (ALT) : Tes fungsi hati untuk mengetahui adanya/tingkat kerusakan sel hati
  2. HBsAg : Untuk menentukan apakah terinfeksi virus Hepatitis B
  3. Anti-HBs : Untuk menentukan apakah sudah memiliki antibodi/kekebalan terhadap virus hepatitis B
  4. Anti-HBc(total) : Untuk membantu deteksi akut dan kronis
  5. IgM anti-HBc : Untuk mengetahui infeksi akut akibat virus hepatitis B
  6. HBeAg : Untuk mengetahui aktivitas virus
  7. Anti-HBe : Untuk mengetahui penurunan aktivitas virus
  8. HBV DNA : Untuk mengetahui kuantitas virus



Peran Bidan dalam pencegahan penyakit :
1.      Pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
2.      Pemakaian sarung tangan ketika menangani semua bahan yang berpotensi infeksi
3.      Pemakaian perlindungan dan dilepas sebelum meninggalkan tempat kerja
4.      Memakai masker dan perlindungan mata
5.      Langsung buang jarum yang sudah tidak terpakai.













Komplikasi :
Infeksi hepatitis B yang didapatkan pada masa perinatal dan balita biasanya asimtomatik dan dapat menjadi kronik pada 90% kasus. Sedangkan bila infeksi terjadi pada orang dewasa hanya 5% yang menjadi kronik, sisanya akan sembuh dengan sempurna. Pada beberapa pasien hepatitis B kronik karsinoma hati dapat terjadi walaupun tidak ditemukan sirosis hati. Perkembangan menjadi sirosis dapat terjadi rata-rata 2-5% per tahun dengan HbeAg positif dan 8-10% pada pasien HbeAg negatif. Sirosis hati akan lebih banyak terjadi apabila ditemukan kadar HBV-DNA yang tinggi. Gagal hati (dekompensasi ditemukan pada 3,3% kasus sirosis tiap tahunnya), dengan gejala asites merupakan gejala terbanyak diikuti oleh ikterus dan perdarahan.
Angka kematian adalah 0-2% tanpa sirosis hati, sedangkan dengan sirosis 14-20% dalam waktu 5 tahun sedangkan bila terjadi dekompensasi meningkat hingga 70-80%.
Hepatitis akut dapat sembuh sempurna pada 90% kasus sedangkan pada hepatitis kronik hilangnya virus amat sukar. Walaupun demikian replikasi virus dapat terkontrol dengan anti virus, sehingga kemungkinan untuk menjadi sirosis dan kanker hati dapat dikurangi.
·         Komplikasi : Kronisitas pada 5-10%
·         Angka kematian (kasus ikterik) < 1-2%
·         HbsAg ada
·         Immunitas Homolog ya
·         Heterolog tidak
·         Durasi mungkin seumur hidup


Leptospirosis

 Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, Leptospirosis dikenal juga dengan nama Penyakit Weil, Demam Icterohemorrhage, Penyakit Swineherd's, infeksi dalam bentuk subakut tidak begitu memperlihatkan gejala klinis, sedangkan pada infeksi akut ditandai dengan gejala sepsis, radang ginjal interstisial, anemia hemolitik, radang hati dan keguguran 

Cara Penularan

Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urin (air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan [5]. Kemampuan Leptospira untuk bergerak dengan cepat dalam air menjadi salah satu faktor penentu utama ia dapat menginfeksi induk semang (host) yang baru [7]. Hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini, terutama di daerah banjir [8]. Gerakan bakteri memang tidak memengaruhi kemampuannya untuk memasuki jaringan tubuh namun mendukung proses invasi dan penyebaran di dalam aliran darah induk semang [7].
Bakteri leptospirosis


Sifilis                                                                                                        
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira penyakit lainnya.





Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia, Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal, yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis atau Mycobacterium africanum.

Penularan

Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan sekitar rumah



Toxsoplasmosis
Penyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan dengan frekuensi tinggi di berbagai negara juga di Indonesia karena gejala klinisnya ringan maka sering kali Input dari pengamatan dokter. Padahal akibat yang ditimbulkannya memberikan beban berat bagi masyarakat seperti abortus, lahir mati maupun cacat kongenital. Diagnosis secara laboratoris cukup mudah yaitu dengan memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM terhadap toxoplasmagondii akan dapat diketahui status penyakit penderita.
Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertama akan kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis.





Amubiasis : Definisi
Amubiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa usus. Protozoa tersebut hidup di kolon, menyebabkan radang akut dan kronik yang disebut amubiasis intestinal. Bila tidak diobati amubiasis intestinal akan menjalar ke luar usus dan menyebabkan amubiasis ekstra-intestinal. Penyebab Entamoeba histolytica

Pencegahan
- Pencegahan meliputi perbaikan kesehatan lingkungan dan higiene perorangan,
desinfeksi sayur dan buah-buahan yang diduga kurang bersih.
- Pengidap kista tidak boleh bekerja di bidang penyiapan makanan dan
minuman.









Tanda-tanda Komplikasi Hepatitis B Kronis   
  • Mata kuning
  • Muntah darah
  • Badan lemas
  • Perut membuncit
  • Kaki bengkak 
 Virus hepatitis B bersarang di hati, tumbuh dan berkembang di dalamnya, bisa sampai puluhan tahun, tanpa orang merasakan gejala apa pun. Jika tidak dideteksi sejak dini, penderita baru tahu ketika sudah sampai tahap komplikasi, yaitu sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati.




Gambar virus hepatitis B

Senin, 13 Mei 2013

MAKALAH KESPRO



Gangguan Haid

1.1       Definisi :
gangguan haid adalah ketidak teraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormona dalam tubuh. atau bisa juga terjadi karena penyakit yang terjadi dalam reproduksi.selain itu gangguan haid disebabkan karena faktor lainnya seperti stres, kelelahan , dan penggunana kontrasepsi.
setiap gangguan pada hormi FSH dan LH tidak akan mem yababkan terbentuknya sel telur . Jika demikian hormon estrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk sebagaimana seperti seharusnya. Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesteron yang berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika ganguan haid dalam faktor hormonal maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami ganguan kesuburan dan  dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat kematangan sel telur. permasalahan yang berhubungan dengan haid sering kali membuat anda,para wanita cemas. apakah haid anda normal ,perlu pengonbatan atau bahkan merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. untuk mengobatin kecemasan ini kita harus mengenal seluk beluk gangguan yang berhubungan dengan haid atau tepatnya pendarahan pervaginam lainnya yang mungkin kita alami.



1.2       Gangguan Haid :
gangguan haid terbagi menjadi 2 macam yaitu :
a.   Gangguan ritme
dibagi menjadi 3 yaitu :
·        gangguan yang sering terjadi (Polimenorea)
·        jarang terjadi (Oligomenorea)
·        terjadinya tidak teratur dan tidak terjadi haid sama sekali (Amenorea)
b.   Ganguan pendaharan dibagi menjadi 6 macam yaitu :
·        sedikit pendarahan (Hipomenorea)
·        banyak pendarahan (Hipermenorea)
·        pendarahan yang terlalu lama (Menoragia)
·        pendarahan bercak (Spotting)
·        timbulnya gangguan pendarahan menunjukkan adanya gangguan organik (Anatomis)
·        gangguan endokronologik (hormonal)

1.3       Penyakit ganguan Haid yaitu :
v  Dismenorea
 adalah nyeri haid yang timbul menjelan atau selama haid. dikatakan nyeri haid, bila nyeri yang ditimbulkan sampai membuat wanita tidak bisa bekerja. Nyeri yang terjadi seringnya bersamaan dengan rasa mual sakit kepala dan mudah marah.



               Dismenorea dibagi menjadi 2 macam yaitu :
Ø Dismenorea Primer (Nyeri yang muncul segera setelah pertama mengalami haid)
Ø Dismenorea Sekunder (Nyeri yang muncul setelah beberapa bulan setelah haid)
Penyebab :
·        Dismenorea Primer belum dapat diketahui pasti akan tetapi diduga faktor psikis dalam hal ini dapat berperan terhadap timbulnya nyeri. dapat juga dijumpai pada wanita denegan siklus haid yang berovulasi. Pada vase sekresi dijumpai kadar prosteglandin yang tinggi dalam endometrium.
·        Dismenorea sekunder  penyebabnya adalah karena endometriosis (Timbuhnya jaringan endometrium diluar endometrium) dan infeksi kronik genetalia interna. Wanita yang mengalami sering merasakan nyeri ketika bersenggama dan buang air besar, bahkan biasanya sulit untuk mendapatkan anak (Infertil).
Pengobatan :
a.   jika wanita tersebut mengalami kelainan organik maka cara pengobatannya adalah dengan menghilangkan kelainan organik terlebih dahulu, kemudian melakukan pengobatan sesuai dengan kelainan organik yang ada



b.   jika dismonerea terjadi pada wanita yang berusia muda maka pengobatan bisa dilakukan dengan obat-obatan spasmolitik atau analgesik terlebih dahulu.
c.   Jika mengalami dismenorea primer yang penyebabnya karena kadar prostaglandin yang terlalu tinggi yang terjadi pada siklus haid maka pengobatannya dalah dengan antiprostaglandin dan terapi hormon untuk mencegah ovulasi sesuai dengan petunjuk dokter kandungan
d.   jika mengalami sdismenorea sekunder, yang penyebabnya karena endometriosis dan infeksi kronik, maka pengobatannya adalah dengan penyembuhan terhadap infeksi yang ada

v   Sindrom prahaid
 pada wanita usia reproduksi,tidak jarang ditemukan keulhan-keluhan sebelum haid. keluhan-keluhannya seperti :
o   mudah lelah, mudah marah ( tersinggung )
o   perasaan tertekan (depresi)
o   sakit kepala (migren)
o   mata berkunang-kunang, kaki bengkak, rasa tidak enak diperut, nyeri pada payudara.





Penyebab :
dugaan kelainan ini disebabkan oleh meningkatnya hormon prolaktin atau karena pengaruh hormon ekstrogen yang berlebihan.
kelainan ini sering dijumpai pada wanita yang keadaa psikisnya labib dan postur tubuhnya kurus. diagnosis terhadap kelainan ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
§  dilihat dari keluhan yang timbul sejak 8-12 hari sebelum haid
§  dengan pemeriksaan  hormon prolaktiin dan ekstrogen

Pengobatan :
untuk mencegah efek ekstrogen yang berlebihan bisa diberikan progesteron sesuai petunjuk dokter
pada kadar prolaktin yang tinggi bisa diberikan bromokriptin atas petunjuk dokter.

v   Pendarahan Uterus Disfungsional (PUD)
PUD adalah pendarahan uterus abnormal (jumlah,frekuensi,dan lamanya) yang terjadi baik didalam maupun diluar siklus haid, yang semata-mata disebabkan oleh gangguan fungsional mekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium tanpa ada kelainan organik alat reproduksi. PUD paling banyak dijumpai pada usia perimenars dan usia perimenopuse.



PUD pada usia perimenars
usia perimenars adalah usia sejak terjadinya menars hingga memasuki usia reproduksi, yang biasanya berlangsung selama 3-5 tahun setelah menars dan ditamdai dengan silkus haid yang yang tidak teratur, baik lama maupun jumlah darahanya.
gangguan haid yang terjadi pada usia ini tidak memerlukan pengobatan khusus, kecuali jika pendarahan tersebut sampai menyebabkan anemia atau sampai terjadi amenoria.
penyebab :
pada jenis kelainan ini jarang sekali dijumpai kelainan organik. Yang paling mungkin penyebabnya adalah gangguan faktor pembekuan darah dan gangguam psikis.
Pengobatan :
perlu diketahui bahwa pada usia perimenars jarang terjadi ovulasi. terjadi siklus haidnya bersifat anovulatorik, yang mana hampir dapat dipastikan bahwa tanpa diobatinpun akan terjadi secara spontan






pengobatan hormonal perlu dilakukan jika :
A.  tidak dijumpai kelainan organik maupun kelainan darah
B.  gangguan yang terjadi sampai 6 bln lamanya
C.  2 tahun setelah menars belum juga dijumpai siklus haid yang berovulasi
D.  pendarahan yang sampai terjadi membuat keadaan umum menjadi jelek.
Pengobatan :
pengobatan untuk kelainan ini bisa dilakukan dengan terapi hormonal sesuai petunjuk dokter dan perlu pengawasan dan sampai 6 bln lebih
1.   PUD pada usia perimenopouse
perimenopuse adalah usia antara masa pramenopuse dan pascamenopuse,yaitu sekitar menopouse (usia 40”52th). jika ada seseorang yang mengala,i pendarahan atau gangguan haid pada usia perimenopause,maka yang harus dicurigai adalah adanya keganasan uterus (rahim). Bila pemeriksaan patologi anatomik menunjukan adanya suatu hiperplasia endometrium, maka bisa dilakukan pengobatan hormonal terlebih dahulu sesuai anjuran dokter pengobatan pda umumnya berlangsung sampai 6 bulan. setiap 3 bulan dilakukan microkuret.






v   Hipermenoria
hipermenorea adalah pendarah dengan jumlah darah yang banyak , berlangsung selama 6 sampai 7 hari sampai dilakukan pergantian pembalut sebanyak 5 sampai 6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah seluruhnya.
penyebab
·        Bisa berupa kelainan uterus ( rahim) , mioma (tumor), uterus hipopplasia, atau terdapat infeksi pada genetalia interna (organ reproduksi bagian dalam )
·        kelainan darah
·        gangguan fungsional ( gangguan endokrinologi atau  hormonal )
Pengobatan :
bila dijumpai kelainan organik tentu dengan sendirinya penyebabnya akan dihilangkan. Pada kelainan hormonal dapat diberikan beberapa  terapi hormon, dan jika memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan hormon FSH,LH dan PRL.
v Hipomenorea
hipomenorea adalah pendarhan dengan jumlah darh sedikit , melakukan pergantian pembalut sebanyak 1-2 hari saja
penyebab :
kelainan ini adalah kekurangan hormon estrogen dan progresteron
pengobatan :
Bila siklus haid berovulasi maka tidak perlu dilakukan pengobatan apapun. Metroragia pendarahan yang terjadi pada seorang wanita yang tidak berhubungan dengan siklus haid.
penyebab pendarahan ini adalah kelainan organik atau kelainan endrokrinologig.
pengobatan Metroragia :
untuk pelayanan yang sifatnya organik pengobatannya sesuai dengan penyebabnya. Jika terdapat kelainan hormonal, diberikan kombinasi ekstrogen dan progesteron dengan aturan sesuai dengan petunjuk dokter. Menogaria pendarahan siklik yang berlangsung dengan cukup banyak darah.

v    Penderahan prahaid dan pasca haid
pendarahan prahaid terjadi 3-4 hari sebelum haid, berupa    pendarahan bercak ( spotting)
penyebab :
Diduga karena penurunan kadar ekstrogen prahaid. dann perlu juga dicurigai adanya polip serviks atau erosi persio.










pengobatan :
Ada beberapa cara pengobatan hormonal , yaitu dengan pemberian estrogen, progresteron atau pil kb sesui aturan dan pengawasan dokter. Perdarahan pasca haid biasanya berlangsung sampai 7 hari.

v  Amenorea
amenorea adalah keadaan tidak terjadi menstruasi pada seorang wanita, terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopouse.
Amenorea terdiri dari 2 macam :
a)   Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita usianya 16 th
b)   Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama siklus atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa.
penyebab amenorea primer :
·   Pubertas terlambat
·   kegagalan dari fungsi indung telur
penyebab amenorea sekunder :
·   stres dan depresi
·   nutrisi yang kurang, penurunan berat badan, olahraga berlebihan,obesitas.

v  gangguan indung telur
Ø disgenesis gonadal
adalah tidak terdapatnya sel telur dengan indung telur yang digantikan oleh jaringan parut .
Ø Kegagalan ovari prematur
kelainan ini merupakan kegagalan dari fungsi indung telur sebelum usia 40 th
Ø Tumor ovarium
indung telur dapat mengganggu fungsi sel telur normal