ASUHAN
KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS
DENGAN
PERDARAHAN
POSTPARTUM PRIMER KARENA SISA PLASENTA
TERHADAP Ny. X
DI RSU A.YANI METRO
TAHUN 2006
I
PENGUMPULAN DATA DASAR
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny.
Hanifa
Nama Suami : Tn. Hasan
Umur
: 28
tahun
Umur
: 30 tahun
Agama
:
Islam
Agama :
Islam
Pekerjaan
:
IRT
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku
:
Jawa
Suku
: Jawa
Pendidikan :
SMA
Pendidikan : SMA
Alamat
: Jl.Raya Timur 27,
Alamat : Jl.Raya
Timur 27,
Karang Rejo 26
Karang Rejo 26
Metro
selatan.
Metro Selatan.
B. ANAMNESA
Tanggal 13 November 2006 Pukul
15.00 WIB.
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan darah
segar pervaginam yang banyak sampai berkali-kali ganti doek setelah 1 hari
psotaprtum.
2. Riwayat
Persalinan
Anak lahir tanggal
: 12 November 2006 Pkl. 20.00
WIB
Jenis kelamin
: Laki-laki
BB/PB
: 3100gram/50cm
Jenis persalinan
:
Spontan
Penyulit saat melahirkan: tidak
ada
Plasenta : lahir spontan
Pkl.20.15 WIB
Berat plasenta 500 gram
Keadaan plasenta tidak lengkap.
Jumlah perdarahan :
Kala I
: 50cc blood slym
Kala II
: 150cc
Kala III :
150cc
Kala IV
: 150cc
500cc
Lama persalinan :
Kala I
: 11 jam
Kala II :
30 menit
Kala III : 20 menit
Kala IV
: 2 jam
13 jam 50 menit
3. Riwayat
Kesehatan Ibu dan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya
tidak ada yang menderita penyakit menular atau penyakit keturunan. Kebiasaan
keluarga berobat ke Psukesmas daan tenaga kesehatan.
4. Keadaan
Psikososial
Ibu mengatakan senang dan bahagia
dengan kelahiran bayi pertamanya, begitupula dengan suami dan keluarganya.
5. Pola Kehidupan
Sehari-hari
a. Nutrisi
1. Sebelum
melahirkan :
Makan 2 kali sehari dengan porsi
sedang, minum 6-8 gelas perhari.
2. Sesudah
melahirkan :
Makan 2 kali sehari porsi
sedikit, minum 4-6 gelas perhari.
b. Eliminasi
BAB:
1. Sebelum
Ibu mengatakan bahwa sebelum
hamil ia BAB 1 kali sehari.
2. Sesudah
Ibu mengatakan sesudah melahirkan
ia baru 1 kali BAB.
BAK:
1. Sebelum
Ibu mengatakan sebelum hamil ia
biasa BAK 5-6 kali sehari.
2. Sesudah
Ibu mengatakan setelah melahirkan
ia hanya BAK 4 kali sehari.
c. Istirahat tidur
1. Sebelum
Ibu mengatakan sebelum hamil
tidur malam antara 7-8 jam sehari.
2. Sesudah
Ibu mengatakan sesudah melahirkan
ia agak susah tidur, hanya 6 jam sehari.
d. Personal
hygiene
1. Sebelum
Ibu mengatakan mandi 2 kali
sehari, dan menggosok gigi.
2. Sesudah
Ibu mengatakan mandi 2 kali
sehari dan membersihkan perineum.
e. Aktifitas
1. Sebelum
Sebelum hamil ibu biasa melakukan
aktifitas/kegiatan rumah tangga sendiri tanpa bantuan orang lain.
2. Sesudah
Sesudah melahirkan ibu hanya bisa
berjalan pelan-pelandan dibantu.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran
: Composmentis
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 90/70 mmHg
b. Pernafasan :
20x/menit
c.
Nadi
: 80x/menit
d. temperatur :
37,5oC
3. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
: kusam, kotor dan sedikit ada ketombe
b. Wajah/muka
: Inspeksi;wajah pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
c.
Mata : Conjungtiva agak pucat, fungsi penglihatan baik,
simetris kanan-kiri, tidak ada oedema pada kelopak mata.
d. Telinga
: Bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
e. Hidung
: Tidak ada polip,
simetris, fungsi penciuman baik.
f.
Mulut : Bibir pecah-pecah dan kering, lidah sedikit kotor, gigi tidak ada
karies, fungsi pengecapan baik.
g. Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.
h.
Dada : simetris kanan-kiri, puting susu menonjol, terdapat
hyperpigmentasi pada aerola, colostrum sudah keluar sedikit, tidak ada benjolan.
i.
Abdomen : TFU 1 jari atas pusat,
kontraksi uterus lemah, konsistensi lembek, keadaan bersih dan tidak ada strie.
j. Ekstremitas :
1. Atas
: sedikit tremor, ujung jari-jari tangan agak dingin dan pucat.
2. Bawah: Terasa
dingin, simetris kanan-kiri, fungsi pergerakan baik, tidak ada cacat, tidak ada
oedema, refleks patela positif.
k.
Genitalia : Tampak adanya
hecting perineum, vulva merah muda, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini,
pegeluaran pervaginam darah encer, anus tidak hemoroid.
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb : 9,5gr%.
II
INTERPRETASI DATA DASAR
A. DIAGNOSA
Ibu P1A0 postpartum akibat
perdarahan karena sisa plasenta.
Dasar:
DS:
1. Ibu mengatakan
banyak mengeluarkan darah encer dari vagina
2. Ibu mengatakan
ini adalah persalinan yang pertama
3. Ibu mengatakan
ganti doek 2 jam sekali.
DO:
1. Keadaan umum
ibu lemah
2. Konjungtiva
pucat
3. TFU 1 jari di
atas pusat
4. Plasenta lahir
tidak lengkap
5. Hb 9,5gr%
6. Pengeluaran
darah encer lebih dari 500 cc
7. TTV; TD
90/70mmHg;RR 20x/mnt;Nadi 80x/mnt;Temperatur 37,5oC
8. Konsistensi
uterus lemah, konsistensi lembek.
B. MASALAH
1. Gangguan rasa
nyaman
Dasar
DS:
1. Ibu mengatakan
keluar darah terus dari vaginanya
2. Ibu mengatakan
ganti doek tiap 2 jam sekali.
DO:
Ibu terlihat merasa tidak nyaman dengan
kondisinya saat ini.
2. Gangguan pola
aktifitas
Dasar
DS:
Ibu mengatakan tidak bisa
melakukan aktifitas sendiri karena kondisi yang lemah.
DO:
Keadaan umum ibu lemah, ibu
dibantu ketika berjalan.
3. Gangguan
pemenuhan cairan & nutrisi
Dasar
DS:
Ibu mengatakan setelah emlahirkan
makan hanya 2 kali sehari dengan porsi yang sedikit dan minum hanya 4-6 gelas
sehari.
DO:
Keadaan umum ibu lemah, ibu pucat
dan bibir pecah-pecah.
C. KEBUTUHAN
1. Pemenuhan
cairan dan nutrisi
Dasar
DS:
1. Ibu mengatakan
badannya lemas
2. Ibu mengatakan
makan 2 kali sehari dengan porsi sedikit
3. Ibu mengatakan
hanya minum 4-6 gelas sehari.
DO:
1. TD 90/70mmHg
2. Keadaan umum
ibu lemah
3. Konjungtiva
pucat
4. Pengeluaran
darah pervaginam lebih dari 500cc.
2. Pengeluaran
sisa plasenta dan kureatse
Dasar
DS:
1. Ibu mengatakan
mengeluarkan darah encer dari vagina
2. Ibu mengatakan
gantu doek tiap 2 jam sekali.
DO:
1. Plasenta lahir
tidak lengkap
2. Pengeluaran
berupa loche rubra sebanyak 500cc.
III
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
POTENSIAL
Potensial terjadinya syok
hemoragi dan anemia berat
Dasar
DS:
1. Ibu mengatakan
mengeluarkan darah encer dari vagina
2. Ibu mengatakan
badannya lemas.
DO:
1. Keadaan umum
ibu lemah
2. TD 90/70mmHg
3. Hb 9,5gr%
4. Perdarahan
lebih dari 500cc.
IV
TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
1. Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi cairan infus dan transfusi darah.
2. Tindakan
kuretase oleh tenaga profesional/dokter.
V
PERENCANAAN/ INTERVENSI
1. Jelaskan
kondisi ibu saat ini
a. Jelaskan bahwa ibu sedang mengalami perdarahan setelah bersalin.
b. Berikan dukungan emosional agar ibu dan keluarga tidak cemas.
2. Kolaborasi
dengan dokter untuk :
a. Pemberian infus dan transfusi
b. Terapi obat-obatan
c. Tindakan kuretase.
3. Lakukan
persiapan kuretase :
a. Persiapan pasien
b. Persiapan alat.
4. Anjurkan ibu
untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya
a. Anjurkan ibu
untuk makan makanan bergizi
b. Jelaskan pada
ibu pentingnya nutrisi bagi ibu yang baru melahirkan.
5. Anjurkan ibu
untuk menjaga personal hygiene
a. Jelaskan pada ibu pentingnya personal hygiene
b. Anjurkan ibu teknik vulva hygiene.
6. Anjurkan ibu
untuk melakukan postnatal breastcare
a. Anjurkan ibu postnatal breastcare
b. Jelaskan manfaat postnatal breastcare.
VI
IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan
pada ibu bahwa plasenta yang lahir tidak lengkap dan bila dibiarkan akan
menimbulkan perdarahan yang tersu-menerus dan berbahaya bagi ibu, sehingga
diharapkan ibu mau bekerjasama dalams etiap tindakan yang akan dilakukan.
2. Melakukan
kolaborasi dengan dokter
a. Memasang infus pada pasien Ringer Laktat 30tetes/menit dan rencana
transfusi II Kolf.
b. Terapi obat dari dokter
c. Tindakan kuretase
1. Persiapan alat
Tenakulum, klem ovum
(Forster/Fenster Clamp) lurus & lengkung, 1 set sendok kuret, 1 penala
kavum uteri(sonde uterus), 2 spekulum Sim’s atau L, 1 kateter karet.
2. Persiapan
pasien
Beritahu pasien akan dilakukan
tindakan kuret.
3. Langkah kerja
a. Pasien dalam posisi litotomi
b. Suntikkan valium 10mg dan atropin sulfat 0,25mg IV
c. Tindakan antisepsis genitalia eksterna, vagina dan serviks.
d. Kosongkan kandung kemih
e. Pasang spekulum vagina, selanjutnya serviks dipresentasikan dengan
tenakulum menjepit dindoing depan portio pada jam 12. angkat spekulum depan dan
spekulum belakang dipegang oleh seseorang asisten.
f. Memasukkan sonde tumpul secara sistemis menurut putaran jarum jam. Usahakan
seluruh kavum uteri dikerok.
g. Setelah diyakini tidak ada perdarahan, tindakan dihentikan. Awasi tanda
vital 15-30 menit pasca tindakan.
3. Menjelaskan
pada ibu pentingnya nutrisi makanan sehat terutama sayu-sayuran yang berwarna hijau, protein (daging dan ikan), untuk pemulihan kondisi ibu
dan bayi dengan produksi ASI yang dihasilkan maka nurisi bayi akan terpenuhi.
4. Menjelaskan
pada ibu pentingnya personal hygiene untuk mencegah terjadinya infeksi dan
penyakit.
5. Mengajarkan
pada ibu melakukan vulva hygiene dengan cara :
a. Menggunakan 5 kapas sublimat
b. 2 kapas untuk membersihkan bibir kemaluan besar masing-masing kanan-kiri.
c. 2 kapas untuk membersihkan bibir kemaluan kecil masing-masing kanan-kiri.
d. 1 kapas untuk membersihkan keseluruhan daria ats sampai bawah.
6. Mengajarkan ibu
post natal breastcare dengan massase pada payduara dan kompres panas dingin
pada daerah payudara, diharapkan ASI akan keluar dengan lancar.
VII EVALUASI
1. Ibu mengerti
tentang kondisinya saat ini dan mau melakukan kerjasama dalam setiap tindakan
yang dilakukan, pemasangan infus dan tindakan kuretase.
2. Keluarga
mendukung tindakan yang dilakukan dan mau membantu serta bekerjasama dalam
merawat dan mengawasi keadaan ibu.
3. Infus RL sudah
terpasang dengan jumlah tetesan 30 tetes/menit.
4. Bidan
sudah melakukan kolaborasi dengan dokter.
5. keadaan umum
ibu masih lemah.
6. Ibu dan
keluarga mengerti tentang kebutuhan gizi untuk pemulihan kesehatan dan berjanji
akan mengatur pola makan dengan menu yang seimbang agar ibu lekas sembuh.
7. TFU 3 jari
bawah pusat, kontraksi baik.
8. Ibu psot
curetase, sisa plassenta sudah lahir lengkap.
9. Ibu masih takut
untuk bergerak.
CATATAN
PERKEMBANGAN
1. Tanggal 14
November 2006 Pkl. 08.00 WIB. Ibu post curetase hari pertama setelah
persalinan.
S :
a. Ibu mengatakan mulas pada perutnya
b. Ibu mengatakan darah yang keluar dari kemaluannya seperti menstruasi biasa
c. Ibu mengatakan badannya masih lemas
d. Ibu mengatakan takut turun dari tempat tidur karena takut jahitannya lepas.
e. Ibu mengatakan air susunya sudah mulai keluar dan mau menyusui bayi.
O :
a. Keadaan umum ibu agak lemah
b. TTV: TD 100/90mmHg;pols 80x/menit;RR 24x/menit;suhu 36,7oC.
c. TFU 1 jari bawah pusat
d. Luka jahitan perineum basah
e. ASI sudah keluar
f. BAB 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari
g. Perdarahan normal, lochea rubra.
A :
a. Diagnosa
1. Ibu P1A0,
postpartum riwayat PPH primer akibat sisa plasenta.
Dasar
DS:
a. Ibu mengatakan telah melahirkan bayi tanggal 12 November 2006, Pukul 20.00
WIB.
b. Ibu mengatakan badannya masih lemas
c. Ibu mengatakan mulas pada perutnya.
DO:
a. Keadaan umum
ibu agak pucat
b. Ibu post
curetase
c. TD 100/70mmHg
d. TFU 1 jari
bawah pusat
e. Kontraksi
uterus baik dan konsistensi keras
f. Terdapat luka
jahitan pada perineum
g. Terdapat
pengeluaran darah/lochea pervaginam.
2. Anemia ringan
Dasar
DS:
a. Ibu mengatakan
badannya masih lemas
b. Ibu mengatakan
darah yang keluar dari kemaluannya seperti menstruasi biasa.
DO:
a. Keadaan umum ibu agak lemah
b. TTV: TD 100/70mmHg;Pols 98x/menit;RR 20x/menit;suhu 36,7oC
c. Terdapat pengeluaran darah pervaginam
d. Hb 9,3gr%
e. Ibu habis dilakukan kuretase.
b. Kebutuhan
1. Pemenuhan
kebutuhan cairan dan nutrisi
Dasar
DS:
a. Ibu mengatakan badannya lemas
b. Ibu mengatakan darah yang keluar dari kemaluannya seperti menstruasi biasa.
c. Ibu mengatakan akan menyusui bayinya.
DO:
a. Keadaan umum
ibu agak lemah
b. Terdapat
pengeluaran darah pervaginam.
2. Post natal
breastcare
dasar
DS:
a. Ibu mengatakan
akan menyusui bayinya
b. Ibu mengatakan
ASInya belum lancar.
DO:
Puting susu jika dipencet
mengeluarkan kolostrum.
P:
a. Kaji keadaan umum ibu, keadaan umum ibu masih lemah.
b. Ukur TTV setiap 30 menit sekali.
TD 100/70mmHg;nadi 82x/menit;RR
22x/menit;suhu 36,8oC.
c. Terapi pengobatan dari dokter
1. Infus RL 20
tetes/menit
2. Kalnex 1 gr/8
jam
3. Vitamin K 1
gr/8 jam
4. Standacilin 1
gr/8 jam.
d. Observasi proses involusi
1. Periksa kandung
kemih ibu
2. Ukur TFU ibu, 1
jari bawah pusat
3.
Periksa kontraksi uterus, kontraksi uterus
baik.
4.
Observasi pengeluaran darah pervaginam,
pengeluaran darah normal seperti menstruasi biasa.
e. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini
1. Jelaskan pada
ibu sebab terjadinya mulas, yaitu karena otot-otot perut berkontraksi mengikay
pembuluh-pembuluh darah rahim sehingga tidak terjadi perdarahan.
2. Anjurkan ibu
untuk tidak cemas menghadapi kondisinya saat ini.
f. Berikan penyuluhan tentang nutrisi ibu menyusui
1. Jelaskan pada
ibu tentang nutrisi ibu menyusui
2. Anjurkan ibu
untuk tidak berpantang terhadap suatu makanan tertentu.
g. Berikan penyuluhan tentang postnatal breastcare
1. Jelaskan pada
ibu pentingnya melakukan postnatal breastcare
2. Anjurkan ibu
untuk melakukan psotnatal breastcare
h. Jelaskan pada ibu jadwal kunjungan awal nifas.
1. Melakukan
pemeriksaan nifas berikutnya yaitu 1 minggu pertama, 1 bulan pertama, dan pada
6 minggu pertama atau jika ada keluhan.
2. Jelaskan pada
ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas, dan anjurkan ibu untuk segera
memeriksakan kondisinya jika ada keluhan.
2. Tanggal 20
November 2006 Pkl. 08.00 WIB. Ibu 6 hari postpartum.
S:
a. Ibu mengatakan sangat bahagia dapat menyusui bayinya dan merawat bayinya.
b. Ibu mengatakan kondisinya saai ini sudah lebih baik.
c. Ibu mengeluh perutnya mulas
d. Ibu mengatakan obat yang diberikan dokter sudah habis diminum.
O:
a. Keadaan umum ibu baik
b. Ibu postpartum hari ke 6
c. Ibu memberikan ASI eksklusif
d. TTV: TD 110/70mmHg;pols 78x/menit;RR 18x/menit;temp.37oC
e. TFU teraba ½ pusat sympisis
f. Luka jahitan perineum agak basah
g. Lochea sanguenolenta
h. BAB 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari
A:
a. Diagnosa
Ibu postpartum hari ke 6 berjalan
normal.
Dasar
DS:
1. Ibu mengatakan
badannya sehat
2. Ibu mengatakan
perutnya mulas
3. Ibu mengatakan
darah yang keluar pervaginam hanya berupa gumpalan darah.
DO:
1. Keadaan umum
ibu baik
2. TD 100/70mmHg
3. TFU ½ pusat
sympisis
4. Kontraksi
uterus baik
5. Kondisi jahitan
perineum baik
6. Pengeluaran
berupa lochea sanguinolenta.
b. Kebutuhan
Kebutuhan penyuluhan nutrisi ibu
hamil.
Dasar:
1.
Ibu post partum hari ke 6
2.
Ibu memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.
P:
a.
Jelaskan kondisi ibu saat ini, bahwa kondisinya
baik.
b.
Observasi keadaan umum ibu
c. TTV : TD 110/70mmHg;pols 78x/menit;RR 18x/menit;temperatur 37oC
d. Observasi proses involusi:
1. Periksa kandung
kemih
2. Ukur TFU,TFU ½
pusat sympisis
3.
Periksa kontraksi uterus, kontraksi uterus baik
4. Pengeluaran
pervaginam berupa lochea sanguinolenta.
e. Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui
f. Kunjungan ulang berikutnya.
3. Tanggal 2
Desember 2006 Pkl. 08.00 WIB. Ibu 2 minggu postpartum.
S:
a. Ibu mengatakan sangat bahagia terutama saat menggendong bayinya
b. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah lagi dari kemaluannya, hanya
berwarna kuning kecoklatan.
O:
a. Keadaan umum ibu baik
b. ASI sudah banyak keluar
c. TTV : TD 120/70mmHg;nadi 78 x/menit;RR 22 x/menit;temperatur 36,8oC
d. Pengeluaran berupa lochea serosa
e. TFU tidak teraba di atas simpisis
f. BAB 1 kali sehari,BAK 3-4 kali sehari
g. Luka jahitan perineum kering
A:
a. Diagnosa
Ibu P1A0 hari ke 12 berjalan
normal.
Dasar
1. Partus tanggal
12 November 2006
2. ASI banyak dan
keluar lancar
3. TFU tidak
teraba.
b. Kebutuhan
1. Penyuluhan
tentang nutrisi untuk ibu menyusui
2. Senam nifas
3. Postnatal
breastcare
4. Penyuluhan
tentang konseling KB.
P:
a. Jelaskan kondisi ibu saat ini
b. Observasi proses involusi meliputi :
1. Periksa kandung
kemih
2. Ukur TFU, TFU
tidak teraba di atas simpisis
3.
Periksa kontraksi uterus, kontraksi uterus
baik.
4. Pengeluaran
pervaginam berupa lochea serosa.
c. Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui bahwa ibu menyusui lebih
banyak memerlukan nutrisi dan gizi dibandingkan pada saat hamil karena untuk
kebutuhan ibu sendiri (proses involusi) dan juga untuk memenuhi kebutuhan bayi
yang hanya bergantung pada ASI ibu.
d. Anjurkan pada ibu agar tidak menggunakan alat kontrasepsi pada saat
menyusui. Karena dengan menyusui secara eksklusif sudah merupakan tindakan KB
yang alami.
e. Kunjungan ulang berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar